Jumat, 22 Agustus 2014

Bagaimana cara kerja obat kelainan keputihan?


Obat kelainan keputihan ini diformulasikan dengan 10% povidon iodine yang biasanya disediakan lengkap dengan aplikatornya. Larutan ini sangat bermanfaat sebagai antiinfeksi jamur Kandida, Trikomonas, atau percampuran dari beberapa macam jamur.

Cairan Povidone Iodine juga bermanfaat sebagai pembersih organ kewanitaan selain sebagai obat keputihan. Namun demikian pemanfaatan obat keputihan ini hanya boleh untuk wanita yang sedang tidak hamil dan tidak menyusui. Seringkali, obat keputihan tersebut juga menyebabkan iritasi. Jika terjadi iritasi, pemakaian harus segera dihentikan.

Selain itu, preparat vaginal yang berguna sebagai obat keputihan juga ada yang berupa antibiotik penyerang bakteri. Obat keputihan berupa antibiotik antara lain adalah Clotrimazole,Tinidazole, Metronidazole, dan Nimoralzole yang dikemas dalam berbagai bentuk.

Cara kerja obat keputihan ini adalah dengan masuk ke dalam sel yang mengikat material genetic (DNA) dari bakteri dan kuman yang menyebabkan keputihan. Hal ini akan dapat mencegah bakteri untuk terus berkembang biak. Golongan obat keputihan berupa antibiotik Azol tersebut bekerja juga untuk menghentikan penyebaran infeksi tanpa oksigen. Namun demikian, antibiotik Azol ini kurang ampuh sebagai lawan dari jamur sehingga harus dikombinasi dengan obat keputihan yang ampuh melawan jamur penyebab keputihan.

Terapi keputihan dengan obat keputihan herbal maupun kimia dapat menjadi solusi untuk masalah keputihan anda. Jadi anda tidak perlu khawatir dengan masalah keputihan yang anda hadapi. Namun demikian, jika sakit keputihan anda sudah dalam tahap yang akut, ada baiknya anda segera berkonsultasi dengan dokter spesialis.

Sekian informasi mengenai penyakit  Ginekologi. Apabila anda mengalami penyakit tersebut silahkan datang ke klinik Metropolehospital yang memiliki pelayanan setaraf Internasional, kami akan melayani dan mengobati penyakit anda secara profesional karena kami memiliki dokter yang ahli di bidangnya.  Semoga artikel ini bisa membantu. Terima kasih.

article from: ginekologihospital


Tidak ada komentar:

Posting Komentar