Dalam
mengobati kanker rahim memang butuh banyak usaha dan doa untuk benar-benar
sembuh dari penyakit ini. Pasalnya kanker rahim adalah tumor ganas yang menggerogoti
organ dalam wanita.
Selain
itu banyak faktor resiko yang dapat membuat berbagai macam untuk kehilangan
harapan salah satunya adalah dapat mengalami kemanduolan apabila kanker rahim
tersebut sudah terlalu ganas makan penderita harus melakukan pengangkatan
rahimnya sehingga tidak dapat hamil.
Kemoterapi
Pada terapi hormonal digunakan zat yang mampu mencegah sampainya hormon ke sel
kanker dan mencegah pemakaian hormon oleh sel kanker. Hormon bisa menempel pada
reseptor hormon dan menyebabkan perubahan di dalam jaringan rahim.
Sebelum dilakukan terapi hormon, penderita menjalani tes reseptor hormon. Jika jaringan memiliki reseptor, maka kemungkinan besar penderita akan memberikan respon terhadap terapi hormonal. Terapi hormonal merupakan terapi sistemik karena bisa mempengaruhi sel-sel di seluruh tubuh. Pada terapi hormonal biasanya digunakan pil progesteron.
Terapi hormonal dilakukan pada:
-
penderita kanker rahim yang tidak
mungkin menjalani pembedahan ataupun terapi penyinaran
-
penderita yang kankernya telah
menyebar ke paru-paru atau organ tubuh lainnya
-
penderita yang kanker rahimnya
kembali kambuh.
Jika kanker telah menyebar atau tidak memberikan respon terhadap terapi hormonal, maka diberikan obat kemoterapi lain, yaitu siklofosfamid, doksorubisin dan sisplastin.
Jika kanker telah menyebar atau tidak memberikan respon terhadap terapi hormonal, maka diberikan obat kemoterapi lain, yaitu siklofosfamid, doksorubisin dan sisplastin.
Sekian
informasi mengenai penyakit Ginekologi, untuk lebih jelas dan apabila ada
pertanyaan yang ingin disampaikan silahkan klik kolom “konsultasi Dokter
Online” di bawah ini. Terima kasih.
article
from: ginekologihospital
Peringatan : jika kamu merasa artikel kami belum jelas atau anda ada pertanyaan lain, maka anda bisa klik Konsultasi online , dimana pakar kami akan menjawab pertanyaan anda, atau hubungi nomor 021-6911921/2. Metropole Hospital Jakarta berharap semoga anda senantiasa sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar