Cystitis adalah inflamasi kandung kemih yang
paling sering disebabkan oleh infeksi asenden dari uretra. Penyebab lainnya
mungkin aliran balik urine dari uretra kedalam kandung kemih. Kontaminasi fekal
atau penggunaan kateter atau sistoskop.
Beberapa penyelidikan menunjukkan 20% dari
wanita-wanita dewasa tanpa mempedulikan umur setiap tahun mengalami disuria
atau sakit pada saat berhubungan intim adalah gejala dari cystitis dan
insidennya meningkat sesuai pertumbuhan usia dan aktifitas seksual, meningkatnya
frekuensi infeksi saluran perkemihan pada wanita terutama yang gagal berkemih
setelah melakukan hubungan seksual dan diperkirakan pula karena uretra wanita
lebih pendek dan tidak mempunyai substansi anti mikroba seperti yang ditemukan
pada cairan seminal.
Pada umumnya cystitis disebabkan oleh basil gram negatif
Escheriachia Coli yang dapat menyebabkan kira-kira 90% infeksi akut pada
penderita tanpa kelainan urologis atau kalkuli. Batang gram negatif lainnya
termasuk proteus, klebsiella, enterobakter, serratea, dan pseudomonas
bertanggung jawab atas sebagian kecil infeksitanpa komplikasi.
Organisme-organisme ini dapat menjadi bertambah penting
pada infeksi-infeksi rekuren dan infeksi-infeksi yang berhubungan langsung dengan
manipulsi urologis, kalkuli atau obstruksi.
Pada wanita biasanya karena bakteri-bakteri daerah vagina
kearah uretra atau dari meatus terus naik kekandumg kemih dan mungkin pula
karena renal infeksi tetapi yang tersering disebabkan karena infeksi E.coli.
Pada pria biasanya sebagai akibat dari infeksi diginjal,
prostat, atau oleh karena adanya urine sisa(misalnya karena hipertropi prostat,
striktura uretra, neurogenik bladder) atau karena infeksi dari usus.
Sekian informasi mengenai penyakit Gineologi. Apabila anda mengalami penyakit
tersebut silahkan datang ke klinik Metropolehospital yang memiliki pelayanan setaraf
Internasional, kami akan melayani dan mengobati penyakit anda secara
profesional karena kami memiliki dokter yang ahli di bidangnya. Semoga artikel ini bisa membantu. Terima
kasih.
article
from: ginekologihospital
Tidak ada komentar:
Posting Komentar